Membersihkan Telinga Tersumbat dengan Alat Suntik atau Spuit

 Bersihkan telinga tersumbat dengan alat suntik spuit

INVHO.com - Cerita ini dari pengalaman yang saya alami, sekaligus belajar menulis untuk mengisi blog dengan artikel karena kebetulan blog ini juga mengulas seputar kesehatan atau health. Sebelum lanjut membaca saya mohon maaf jika nantinya ada kata atau kalimat yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan Anda. Mohon juga untuk tidak menyalahkan saya selaku penulis jika nantinya Anda mengikuti trik yang saya share disini sehingga menyebabkan  hal yang tidak diinginkan seperti melukai diri sendiri. Penulis tidak bertanggung jawab atas hal buruk yang menimpa Anda karena trik dalam cerita ini tidak bersifat memaksa ataupun menyarankan untuk Anda ikuti.

Membersihkan Telinga Tersumbat dengan Alat Suntik atau Spuit


https://belajar.kemdikbud.go.id
Lanjut! Sepertinya telinga saya memang sangat sensitif terhadap benda-benda asing. Setiap saya selesai membersihkan telinga dengan menggunakan Cotton Bud, selalu terasa nyeri dan berdengung, pendengaran bukannya semakin plong malah semakin tidak mendengar. Akibat dari rasa nyeri dan berdengung, badan sayapun terasa panas seperti demam. Karena semakin tidak nyaman dengan pendengaran, sejenak saya berhenti menggunakan Cotton Bud lalu saya mengambil penjepit kertas yaitu Paper Clip yang ujungnya sedikit kecil, hampir mirip dengan peniti.
Paper Clip
Saya panjangkan Paper Clip tersebut, saya pegang ujungnya kemudian saya masukkan kedalam telinga, saya dapat merasakan bahwa saya sedang menyentuh kotoran yang ada diliang telinga saya, namun saya tidak bisa mengeluarkannya secara keseluruhan. Beberapa kali ujung tumpul dari Paper Clip itu menyentuh dinding telinga saya, saya semakin merasakan nyeri, dengung dan sakit tak tertahankan.

Besok harinya badan saya demam, mungkin efek dari sakit telinga itu. Sayapun berinisiatif untuk berkunjung ke Dokter THT, mungkin dengan bantuan Dokter spesialis saya dapat keluar dari masalah telinga ini. Akhirnya saya browsing mencari alamat praktek dan nomor telepon salah satu dokter THT (saat itu saya di Makassar). Saya menemukan apa yang saya cari, saya segera menghubungi nomor telepon itu dan dijawab resepsionisnya bahwa jam praktek buka jam 5-6 sore.

Dengan rasa senang, pas sorenya saya bergegas ke tempat praktek Dokter itu. Sampai disana saya segera mendaftarkan diri karena ini pertama kalinya saya berobat di tempat itu dan sekaligus ambil nomor antrian. Waktu itu pasien tidak begitu banyak jadi tidak lama menunggu. Tiba giliran saya, saya segera di persilakan masuk keruang praktek. "Kenapa dengan telinganya?" ucap Dokter THT itu. "Telinga saya terasa penuh Dok" ucap saya.

Dokter pun segera mengecek telinga saya, saya melihat Dokter mengambil semacam senter dan menyinari kedalam telinga saya. Kemudian Dokter berkata "telinga kamu bisul". Dengan ekspresi kaget, "kok bisul dok?" jawab saya. "Iya, kamu pasti korek korek yah, bukan bisul seperti biasanya, ini bisul seperti bengkak karena keseringan di korek, ini pasti sangat sakit" balas Dokter.

Tanpa basa-basi, Dokter mengambil kapas yang sudah dia tetesi dengan obat kemudian dimasukkan kedalam telinga saya. Betapa saya terkejut, ketika dokter bilang "hari Senin datang kembali". Waktu itu saya datang hari Sabtu. Dalam hati saya berkata "bagaimana mungkin saya bisa mendengar, telinga saya diisi kapas selama 2 hari".

Dengan berat hati saya pulang kerumah dan bedoa semoga waktu cepat berlalu. Singkat cerita, hari Senin sore pun tiba, saya kembali berkunjung ketempat praktek Dokter THT tersebut. Sampai disana, seperti biasanya saya ambil nomor antrian dulu, tiba giliran saya, saya segera masuk. Saya pun langsung berkata "Dok, tolong dikeluarin kapas ditelinga saya" Dokter pun segera mengeluarkan kapas tersebut.

Paling menyedihkan lagi, Dokter tersebut sama sekali tidak membersihkan telinga saya, saya sudah berusaha menyakinkan Dokter itu bahwa diliang telinga saya ada kotoran yang menyumbat. Namun Dokter bersikeras mengatakan tidak ada kotoran didalam telinga saya. Saya merasa sangat kecewa atas perkataan Dokter tersebut, saya pulang dengan rasa kecewa kedua kalinya. Saya merasa rugi waktu dan uang, bagaimana tidak, hanya memasukkan kapas dalam telinga dan diberi obat pil serta 2 kali kunjungan, saya membayar kurang lebih lebih Rp.600.000,-

Saya minum obat dari Dokter THT itu hanya sekali, karena saya alergi dengan obat tersebut, obat itu menyebabkan mata saya bengkak. Alergi tidak saya permasalahkan karena memang saya sering alami. Singkat waktu, beberapa hari kemudian dengan telinga yang masih sakit, nyeri dan berdengung. Tiba-tiba sepupu saya dan istrinya datang kerumah, dan kebetulan lagi istri sepupu saya itu pernah sakit telinga seperti yang saya rasakan. Katanya dia hanya ke pergi Puskesmas berobat, telinga di bersihkan dengan menggunakan alat suntik atau spuit.

Esok harinya saya pun mencontoh trik Dokter Puskesmas yang diceritakan istri sepupu saya, saya bergegas ke apotik membeli alat suntik atau spuit. Saya beli 2 spuit waktu itu (Satu pakai jarum dan satunya lagi tidak pakai jarum). Sebelum saya praktekkan, saya coba browsing dari trik semprot telinga pakai spuit, dan ada beberapa orang yang memang melakukan cara itu dan berhasil.
Alat Suntik atau Spuit

Segera saya ambil air hangat, mengisi spuit tersebut dan menyemprotkan kedalam telinga saya sampai berkali-kali. Saya menggunakan spuit tersebut secara bergantian, dan akhirnya saya berhasil mengeluarkan kotoran telinga yang selama ini mengganggu pendengaran saya. Rasanya plong banget, saya semakin yakin bahwa apa yang dikatakan Dokter waktu itu salah.

Itulah cerita dari pengalaman yang saya alami tentang bagaimana membersihkan telinga tersumbat dengan alat suntik atau spuit. Jika ada masalah dengan telinga Anda sebaiknya coba lakukan alternatif lain dulu sebelum ke Dokter, apalagi jika Anda mengalami sedikit kendala ekonomi. Yakin dengan usaha yang kita lakukan akan berhasil. Salam

2 comments for "Membersihkan Telinga Tersumbat dengan Alat Suntik atau Spuit"